Mari sobat kita bahas virus yang menyebabkan Diego Mendieta meninggal
Mari kita simak bersama :)
Pemain sepakbola asal Paraguay, Diego Mendieta, meninggal karena penyakit yang dideritanya. Cytomegalovirus (CMV) dan jamur candida telah menginfeksi tubuhnya . Belum lagi demam berdarah yang dideritanya. Seperti apa keganasan virus dan jamur yang menimpa pemain sepak bola tersebut?
"CMV atau Cytomegalovirus" adalah virus yang memiliki sifat oportunistik, karena baru akan menjadi aktif apabila kekebalan tubuh seseorang menurun.
Virus ini bisa menyebar melalui cairan tubuh. Bisa dari cairan di alat kelamin maupun darah. Sedangkan penyebaran melalui air liur, menurut dr Adit, belum terkonfirmasi.
"Bisa saja kita punya CMV, tapi karena bagus kekebalan tubuhnya, maka tidak bergejala. Nah, saat imun turun barulah virus ini mengalami reaktivasi," imbuhnya.
Saat reaktivasi, virus ini bisa menyerang ke organ tubuh lainnya. Bisa manifestasi infeksi paru atau pneumonia, dan bisa juga ke retina atau disebut retinitis.
"Retina bisa mengalami peradangan akibat aktivasi virus ini. Kebanyakan menyerangnya ke paru dan ke retina, tapi bisa juga ke organ lainnya," jelas dr Adit.
Bila menyerang ginjal maka disebut CMV nefritis, jika menyerang hati disebut CMV hepatitis, bila jantung yang diserang disebut CMV myocarditis, bila paru-paru yang diserang disebut CMV pneumonitis, kalau mata yang diserang disebut CMV retinitis, jika lambung yang diserang disebut CMV gastritis, bila usus yang diserang disebut CMV colitis, dan kalau otak yang diserang disebut CMV encephalitis.
infeksi CMV akut jarang menimbulkan komplikasi. Akan tetapi penyakit dapat menjadi berat bila yang bersangkutan berada dalam keadaan immature (belum matang), immunosuppressed (respons imun tertekan) atau immunocompromised (respons imun lemah), termasuk ibu hamil dan neonatus, pengidap HIV (human immunodeficiency virus), mereka yang mendapatkan transplantasi organ atau pengobatan imunosupresan dan yang mengalami penyakit keganasan.
Sementara itu terkait jamur Candida, diketahui jamur ini memiliki spesies yang banyak, salah satunya Candida albicans. Candida sebenarnya adalah jamur yang normal ada di tubuh manusia. Namun pada saat terjadi ketidakseimbangan kekebalan tubuh, maka jamur ini jadi berbahaya. Ketika pertahanan neutrofil terganggu maka akan memfasilitasi pertumbuhan Candida.
"Candida menginfeksi dalam darah, tentu sangat berbahaya. Kalau infeksi butuh faktor risiko, kalau nggak ada mungkin flora normal. Begitu ada pemeriksaan klinis, diketahui infeksi," terang dr Adit.
-Cytomegalovirus, Virus Bandel yang Harus Diwaspadai
Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus yang diklasifikasikan dalam keluarga virus herpes, memiliki potensi yang berbahaya bagi janin, pasien operasi cangkok organ, mengganggu atau merusak organ paru-paru, jantung, mata, usus, ginjal, lambung, dan lain-lain. Pengobatannya pun tidak semudah mengobati virus lainnya. Adakah solusi alami untuk mengatasi CMV?
.
Organ yang Bisa Terkena Infeksi CMV
CMV dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis infeksi. Organ yang bisa terkena CMV adalah:
Ginjal, sehingga disebut CMV nefritis;
Hati, sehingga disebut CMV hepatitis;
Jantung, sehingga disebut CMV myocarditis;
Paru-paru, sehingga disebut CMV pneumonitis;
Mata, sehingga disebut CMV retinitis;
Lambung, sehingga disebut CMV gastritis;
Usus, sehingga disebut CMV colitis.
Otak, sehingga disebut CMV encephalitis.
.
Gejala atau Akibat dari CMV
Akibat dari terinfeksi CMV dapat ringan namun juga dapat amat berbahaya. Gejala dapat bervariasi mulai dari amat berat hingga gejala minimal, bahkan ada juga yang tanpa gejala.
Karena dapat menyerang hampir semua organ, gejalanya sangat bervariasi tergantung dari organ yang diserang. Biasanya CMV menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan letih- lesu. Gejalanya dapat ringan hingga berat. Kreatinin dapat meningkat pada pasien cangkok ginjal dengan infeksi CMV. Infeksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk. Pada sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV menyebabkan mual, muntah dan diare. Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan kejang, nyeri kepal, dan koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa menginfeksi janin dan mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin.
.
Menyerang Organ Janin
Virus CMV pada wanita hamil dapat berakibat pada janin yang dikandungnya dengan manifestasi berbeda-beda, misalnya kulit berwarna kuning, pembesaran hati dan limpa, kerusakan atau hambatan pembentukan organ tubuh seperti mata, otak, gangguan mental, Umumnya janin yang terinfeksi CMV lahir prematur dan berat badan lahir rendah.
.
Masalah Bagi Pasien Cangkok Organ
Virus CMV biasa menghinggapi pasien cangkok organ pasca transplantasi karena biasanya para pasien ini diberikan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Pemberian obat ini dimaksudkan supaya sistem kekebalan tubuh pasien operasi cangkok organ tidak menyerang organ baru yang dicangkokkan. Efek samping dari penekanan sistem kekebalan tubuh ini adalah ketidakmampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk serangan CMV.
.
Diagnosa CMV
Kebanyakan infeksi yang ada tidak terdiagnosa karena CMV seringkali menampakkan sedikit gejala, bahkan bisa juga tanpa gejala. Diagnosis pasti CMV ditetapkan berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang mendeteksi keberadaan DNA , virus CMV dalam darah. Disamping itu, infeksi CMV juga ditetapkan dengan pemeriksaan kadar antibodi IgG dan IgM.
Penularan CMV
Virus CMV ada dalam cairan tubuh pasien CMV dan ditularkan melalui kontak selaput lendir (mulut dan kelamin). Selain itu, penularan CMV bisa melalui transfusi darah, dan pada bayi umumnya tertular pada saat masih di dalam kandungan dan memberi asi.
.
Infeksi CMV Bisa Berulang
CMV tergolong virus yang bandel atau hampir tidak bisa dihilangkan dari tubuh inang. Sekali terinfeksi, virus akan membenamkan diri dalam tubuh dan dapat menyebabkan infeksi berulang pada masa mendatang.
.
Pengobatan CMV
Secara medis konvensional, pengobatan yang paling sering dipakai untuk infeksi CMV adalah Ganciclovir. Namun, pengobatan secara holistik bisa Anda lakukan penggabungan dari berbagai terapi alami, seperti misalnya jus anggur merah, terapi bawang putih, terapi VCO (Virgin Coconut Oil), dan terapi propolis (antivirus kuat terbuat dari air liur/sarang lebah).
Sekian semoga bermanfaat untuk para sobat semua :)
sumber: http://laba2laba.blogspot.com/2012/12/virus-yang-menyebabkan-pemain-sepak.html
Mari kita simak bersama :)
Pemain sepakbola asal Paraguay, Diego Mendieta, meninggal karena penyakit yang dideritanya. Cytomegalovirus (CMV) dan jamur candida telah menginfeksi tubuhnya . Belum lagi demam berdarah yang dideritanya. Seperti apa keganasan virus dan jamur yang menimpa pemain sepak bola tersebut?
"CMV atau Cytomegalovirus" adalah virus yang memiliki sifat oportunistik, karena baru akan menjadi aktif apabila kekebalan tubuh seseorang menurun.
Virus ini bisa menyebar melalui cairan tubuh. Bisa dari cairan di alat kelamin maupun darah. Sedangkan penyebaran melalui air liur, menurut dr Adit, belum terkonfirmasi.
"Bisa saja kita punya CMV, tapi karena bagus kekebalan tubuhnya, maka tidak bergejala. Nah, saat imun turun barulah virus ini mengalami reaktivasi," imbuhnya.
Saat reaktivasi, virus ini bisa menyerang ke organ tubuh lainnya. Bisa manifestasi infeksi paru atau pneumonia, dan bisa juga ke retina atau disebut retinitis.
"Retina bisa mengalami peradangan akibat aktivasi virus ini. Kebanyakan menyerangnya ke paru dan ke retina, tapi bisa juga ke organ lainnya," jelas dr Adit.
Bila menyerang ginjal maka disebut CMV nefritis, jika menyerang hati disebut CMV hepatitis, bila jantung yang diserang disebut CMV myocarditis, bila paru-paru yang diserang disebut CMV pneumonitis, kalau mata yang diserang disebut CMV retinitis, jika lambung yang diserang disebut CMV gastritis, bila usus yang diserang disebut CMV colitis, dan kalau otak yang diserang disebut CMV encephalitis.
infeksi CMV akut jarang menimbulkan komplikasi. Akan tetapi penyakit dapat menjadi berat bila yang bersangkutan berada dalam keadaan immature (belum matang), immunosuppressed (respons imun tertekan) atau immunocompromised (respons imun lemah), termasuk ibu hamil dan neonatus, pengidap HIV (human immunodeficiency virus), mereka yang mendapatkan transplantasi organ atau pengobatan imunosupresan dan yang mengalami penyakit keganasan.
Sementara itu terkait jamur Candida, diketahui jamur ini memiliki spesies yang banyak, salah satunya Candida albicans. Candida sebenarnya adalah jamur yang normal ada di tubuh manusia. Namun pada saat terjadi ketidakseimbangan kekebalan tubuh, maka jamur ini jadi berbahaya. Ketika pertahanan neutrofil terganggu maka akan memfasilitasi pertumbuhan Candida.
"Candida menginfeksi dalam darah, tentu sangat berbahaya. Kalau infeksi butuh faktor risiko, kalau nggak ada mungkin flora normal. Begitu ada pemeriksaan klinis, diketahui infeksi," terang dr Adit.
-Cytomegalovirus, Virus Bandel yang Harus Diwaspadai
Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus yang diklasifikasikan dalam keluarga virus herpes, memiliki potensi yang berbahaya bagi janin, pasien operasi cangkok organ, mengganggu atau merusak organ paru-paru, jantung, mata, usus, ginjal, lambung, dan lain-lain. Pengobatannya pun tidak semudah mengobati virus lainnya. Adakah solusi alami untuk mengatasi CMV?
.
Organ yang Bisa Terkena Infeksi CMV
CMV dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis infeksi. Organ yang bisa terkena CMV adalah:
Ginjal, sehingga disebut CMV nefritis;
Hati, sehingga disebut CMV hepatitis;
Jantung, sehingga disebut CMV myocarditis;
Paru-paru, sehingga disebut CMV pneumonitis;
Mata, sehingga disebut CMV retinitis;
Lambung, sehingga disebut CMV gastritis;
Usus, sehingga disebut CMV colitis.
Otak, sehingga disebut CMV encephalitis.
.
Gejala atau Akibat dari CMV
Akibat dari terinfeksi CMV dapat ringan namun juga dapat amat berbahaya. Gejala dapat bervariasi mulai dari amat berat hingga gejala minimal, bahkan ada juga yang tanpa gejala.
Karena dapat menyerang hampir semua organ, gejalanya sangat bervariasi tergantung dari organ yang diserang. Biasanya CMV menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan letih- lesu. Gejalanya dapat ringan hingga berat. Kreatinin dapat meningkat pada pasien cangkok ginjal dengan infeksi CMV. Infeksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk. Pada sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV menyebabkan mual, muntah dan diare. Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan kejang, nyeri kepal, dan koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa menginfeksi janin dan mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin.
.
Menyerang Organ Janin
Virus CMV pada wanita hamil dapat berakibat pada janin yang dikandungnya dengan manifestasi berbeda-beda, misalnya kulit berwarna kuning, pembesaran hati dan limpa, kerusakan atau hambatan pembentukan organ tubuh seperti mata, otak, gangguan mental, Umumnya janin yang terinfeksi CMV lahir prematur dan berat badan lahir rendah.
.
Masalah Bagi Pasien Cangkok Organ
Virus CMV biasa menghinggapi pasien cangkok organ pasca transplantasi karena biasanya para pasien ini diberikan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Pemberian obat ini dimaksudkan supaya sistem kekebalan tubuh pasien operasi cangkok organ tidak menyerang organ baru yang dicangkokkan. Efek samping dari penekanan sistem kekebalan tubuh ini adalah ketidakmampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk serangan CMV.
.
Diagnosa CMV
Kebanyakan infeksi yang ada tidak terdiagnosa karena CMV seringkali menampakkan sedikit gejala, bahkan bisa juga tanpa gejala. Diagnosis pasti CMV ditetapkan berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang mendeteksi keberadaan DNA , virus CMV dalam darah. Disamping itu, infeksi CMV juga ditetapkan dengan pemeriksaan kadar antibodi IgG dan IgM.
Penularan CMV
Virus CMV ada dalam cairan tubuh pasien CMV dan ditularkan melalui kontak selaput lendir (mulut dan kelamin). Selain itu, penularan CMV bisa melalui transfusi darah, dan pada bayi umumnya tertular pada saat masih di dalam kandungan dan memberi asi.
.
Infeksi CMV Bisa Berulang
CMV tergolong virus yang bandel atau hampir tidak bisa dihilangkan dari tubuh inang. Sekali terinfeksi, virus akan membenamkan diri dalam tubuh dan dapat menyebabkan infeksi berulang pada masa mendatang.
.
Pengobatan CMV
Secara medis konvensional, pengobatan yang paling sering dipakai untuk infeksi CMV adalah Ganciclovir. Namun, pengobatan secara holistik bisa Anda lakukan penggabungan dari berbagai terapi alami, seperti misalnya jus anggur merah, terapi bawang putih, terapi VCO (Virgin Coconut Oil), dan terapi propolis (antivirus kuat terbuat dari air liur/sarang lebah).
Sekian semoga bermanfaat untuk para sobat semua :)
sumber: http://laba2laba.blogspot.com/2012/12/virus-yang-menyebabkan-pemain-sepak.html
0 komentar:
Posting Komentar